
Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Ternate
Kegiatan Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Ternate beserta unsur terkait lainnya dalam rangka membahas situasi dan kondisi ketertiban dan keamanan masyarakat menjelang Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H/ 2025 M. Rapat di Pimpin oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Ternate, Nuryadin Rachman, SH dan di hadiri oleh Ketua FKDM Kota Ternate, Dr. M. Asikin, SH, MH serta seluruh Anggota FKDM Kota Ternate. Kamis 27 Maret 2025 di Ruang Rapat Kantor Badan Kesbangpol Kota Ternate.
Kepala Badan Kesbangpol memberikan arahan dalam rapat tersebut diantaranya:
1. Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi, perhatian utama kita bersama adalah memastikan keamanan dan ketertiban seluruh masyarakat di Kota Ternate. Hal ini mencakup pencegahan potensi gangguan keamanan yang bersifat kriminalitas maupun konflik sosial.
2. Antisipasi potensi kenaiklan harga bahan pokok dan praktik penimbunan stok menjelang Hari Raya Idul fitri dan Hari Raya Nyepi.
3. Waspada adanya ketidakseimbangan antara pasokan (supply) dan permintaan (demand) bahan kebutuhan pokok.
4. Untuk menghadapi tantangan dan memastikan perayaan berjalan lancar, diperlukan kesiapsiagaan dan peran aktif dari semua pihak termasuk Pemerintah Daerah, Aparat Keamanan (TNI- POLRI), Pelaku Usaha, Tokoh Masyarakat serta seluruh elemen Masyarakat Kota Ternate. Kerjasama yang solid akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan, stabilitas harga dan kelancaran distribusi pokok.
Dalam Rapat Koordinasi tersebut, Ketua FKDM Kota Ternate menyampaikan beberapa hal di antaranya :
1. Prioritas utama adalah melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik sosial yang mungkin timbul menjelang dan sesudah perayaan Idul Fitri. Upaya ini meliputi pemantauan terhadap isu-isu sensitif di masyarakat, identifikasi potensi pemicu konflik, serta langkah-langkah pencegahan preventif.
2. Konflik antar kelompok menjadi perhatian khusus. Untuk itu, akan dilakukan upaya melibatkan secara aktif tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat di Kota Ternate. Keterlibatan mereka diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi, fasilitator mediasi, dan penengah dalam menyelesaikan potensi perselisihan sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih besar.
3. Selain deteksi dan mediasi, upaya jangka panjang untuk meminimalisir konflik adalah dengan terus membangun dan memperkuat nilai-nilai kerukunan, toleransi, dan saling pengertian di tengah masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan edukasi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.